Minggu, 06 November 2016

Presiden Jokowi Gagas Pembangunan Desa Wisata Nusantara

"Presiden Jokowi Gagas Pembangunan Desa Wisata Nusantara Ada ide original yang keluar dari Presiden Joko Widodo di sela-sela acara puncak Sail Selat Karimata 2016, Sabtu, 15 Oktober 2016 yang di gelar di Pelataran Pantai Pulau Datok, Desa Sutera, Kec Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan barat. Yaitu, inspirasi tentang pembangunan desa wisata di Indonesia.

Tidak hingga 24 jam, Menteri Pariwisata Arief Yahya juga segera menindaklanjuti ide yang dicetuskan oleh Presiden Jokowi itu.

" Gw telah kontak Pak Eko Putro Sandjojo, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Ketinggalan, serta Transmigrasi. Senin, 17 Oktober 2016, gw kirim Deputi Pengembangan Destinasi serta Industri Kemenpar, Dadang Rizky untuk menindaklanjuti tehnis dengan Dirjen PPMD Kemendes PDDT Prof Dr Erani yang ditunjuk sebagai PIC. Kita bakal selekasnya memastikan quick win, destinasi mana saja yang paling siap untuk diformat jadi Desa Wisata, " terang Menpar Arief Yahya diambil dari info pers tercatat.

Arief memberikan, prioritas Kemenpar dalam bangun destinasi senantiasa lihat pada tanda 3A. Yaitu, bagaimana potensi atraksi, kesiapan akses, serta kemampuan amenitasnya.

Atas basic itu, jadi pilihan tempat pertama yaitu lokasi yang ada di 3 Greaters atau destinasi paling utama, yakni Bali-Jakarta-Kepri. Kelebihan di tiga greaters itu, telah mewakili 90 % wisman masuk ke tanah air. Bali 40 %, Jakarta 30 % serta Kepri 20 %.

" Dimana saja desa-desa yang dapat di bangun jadi Desa Wisata di ketiga lokasi itu. " ucap Arief Yahya.

Prioritas selanjutnya, kata Arief, yaitu desa-desa yang ada di 10 Bali Baru, atau 10 Top Destinasi. Dari Danau Toba Sumut, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Borobudur Jateng, Bromo Tengger Semeru (BTS) Jawa timur, Mandalika Lombok NTB, Labuan Bajo Komodo NTT, Wakatobi Sultra serta Morotai Maltara. " Dimana saja, desa yang dapat cepat di-setting jadi Desa Wisata, " ungkap Menpar yang asli Banyuwangi itu.

Terkecuali dua prioritas diatas, pilihan juga jatuh pada 10 Top Destinasi Teraktif, seperti Sumatera Barat, NTB, Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Banyuwangi, Sulawesi Utara serta yang lain.

" Terkecuali memakai persyaratan 3A, juga saksikan track record CEO Commitment-nya. Bagaimana pimpinan daerahnya-–dari Gubernur, Bupati serta Walikota--pilih yang serius serta konkret dalam bangun daerah dengan pendekatan pariwisata. Untuk Atraksi, utamakan yang telah KSPN, Lokasi Strategis Pariwisata Nasional. Ini utama supaya ada dalam frame-work yang benar serta cepat, " jelas Menpar.

Program " Desa Wisata " yang dicetuskan presiden, kata Arief Yahya, juga searah dengan gagasan pembangunan 100. 000 homestay yang akan diawali 2017 kelak.

" Nantinya, saat Desa Wisata itu telah siap jual, bakal segera di promosikan, lantas selling platform-nya juga dimasukkan dalam DMP atau Digital Market Place. Jadi Desa Wisata itu dapat berperan ganda. Dapat sebagai amenitas dengan homestay, akomodasi dirumah masyarakat yang telah sadar wisata. Dapat juga sebagai atraksi, lantaran ada dalam atmosfer kehidupan orang-orang desa yang homey, kaya dengan sentuhan budaya, serta nuansa kekeluargaan yang belum pasti dapat diketemukan di negara lain, " tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar