Focus On Nature
Kamis, 21 November 2019
Ini Jadwal Baru KA Cirebon-Jakarta Mulai 10 Mei
"Ini Jadwal Baru KA Cirebon-Jakarta Mulai 10 Mei , Jakarta - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 3 Cirebon, Jawa Barat, mengubah jadwal keberangkatan kereta api relasai dari Tegal, Cirebon, dan Jakarta yaitu KA Cirebon Ekspres (Cirek), Argo Jati, dan Tegal Bahari. Pada tanggal 10 Mei 2016 nantinya kami pihak Daop 3 mengubah jadwal keberangkatan untuk tiga KA yaitu Argo Jati, Cirebon Ekspres dan Tegal Bahari, kata Kepala Daop 3 Cirebon Suparno di Cirebon, Selasa (3 Mei 2016). Perubahan jadwal itu menurutnya ialah usaha PT Kereta Api dalam naikkan service pada customer setia, agar mereka bisa dilayani maksimal. Ia menerangkan dalami perjalanan KA itu cocokkan pergantian dan kepentingan beberapa customer setia dan pengguna service kereta api. Perubahan itu untuk dalami dan cocokkan perjalanan customer setia, agar mereka bisa makin bertambah nyaman dan terlayani, tuturnya. Berikut jadwal pemberangkatan KA Argo Jati, Cirebon Ekspres, dan Tegal Bahari per 10 Mei akan tiba: KA Argo Jati Cirebon-Jakarta Dari 5.45 WIB jadi 6.20 WIB (No. KA 15A) KA Argo Jati Cirebon-Jakarta (No. KA 17) 14.00 WIB (masih) KA Cirebon Ekspres Dari 6.15 WIB jadi 5.20 WIB (No KA 61A) Dari 10.00 WIB jadi 8.20 WIB (No KA 65A) Dari 19.30 WIB jadi 16.45 WIB (No KA 71A). KA Tegal Bahari Tegal-Jakarta Dari 6.00 WIB jadi 5.30 WIB Dari 16.40 WIB jadi 16.05 WIB (KA No 16A). KA Argo Jati Relasi Jakarta-Cirebon-Tegal Dari 09.10 WIB jadi 10.10 WIB (No KA 16) Keberangkatan 17.15 WIB KA18 (masih). KA Cirebon Ekspres Dari jam 06.00 WIB jadi 21.45 WIB (No KA 62) Dari jam 10.00 WIB jadi 20.30 WIB (No KA 72A) Dari jam 22.45 WIB jadi 12.10 WIB (No KA 68A). KA Tegal Bahari Gambir-Tegal Dari 11.15 WIB jadi 11.00 WIB (No KA 66A) Dari 18.45 WIB jadi 19.45 WIB (No KA 70A). KA Cirebon Ekspres No KA 68 keberangkatan 13.45 WIB dirubah jadi KA Tegal Bahari No KA 64A pergi 9.05 WIB. ANTARA "" "
Rabu, 20 November 2019
GAPMMI_Produsen Susu Kental Manis Sepakat Ganti Gambar
"GAPMMI: Produsen Susu Kental Manis Sepakat Ganti Gambar , Jakarta - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman menerangkan produsen susu kental manis (SKM) akan kerjakan rebranding atas pandangan masyarakat mengenai SKM. Aku kira dari industri sudah sepakat gambar anak, gambar susu di gelas, gambar permasalahan perubahan, dan semua type akan dihilangkan, kata Adhi di Cikini, Sabtu, 7 Juli 2018. Adhi menerangkan rata-rata beberapa produsen SKM sudah menghapus dan cocokkan gambar mengenai susu kental manis. Ada batas waktunya sampai Oktober 2018, tuturnya. Menurut Adhi, tidak ada pelanggaran yang ditangani. SKM, tuturnya, ialah produk turunan susu yang sudah disertifikasi. Kandungan susu di SKM ialah 20 persen dengan protein 8 persen dan lemak 6,5 persen. Sisanya kan air dan gula, tuturnya. Adhi menjelaskan ada salah pengertian persepsi pada susu kental manis. Dia membenarkan susu kental manis tidak dapat buat jadi pilihan susu formula. Tapi SKM aman dikonsumsi oleh anak-anak di atas umur satu tahun. Susu kental manis, kata Adhi, digunakan jadi pelengkap. Dia menerangkan beberapa bahan yang digunakan sudah selamat uji BPOM. Tidak benar bila susu kental manis berefek. Ihwal larangan karena ada kandungan gula yang ada pada susu kental manis, Adhi menerangkan manusia juga membutuhkan gula dengan ukuran yang pas. Bila SKM dilarang dijual, bagaimana dengan sirop? Itu mempunyai kandungan gula , tuturnya. Awalannya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan surat edaran mengenai susu kental manis. Surat edaran itu merekomendasikan mengenai cap dan iklan pada susu kental manis dan analognya. Menurut Surat Edaran Nomor HK.06.5.51.511.05.18.2000/2018, cap dan iklan produk susu kental dan analognya dilarang tunjukkan anak-anak berusia di bawah lima tahun berupa apa pun. Cap dan iklan dilarang menggunakan visualisasi bila produk susu kental manis dan analognya disejajarkan dengan produk susu lain jadi penambah atau pelengkap gizi, seperti susu sapi, susu yang dipasteurisasi, susu yang disterilisasi, susu formula, atau susu perubahan. Cap dan iklan susu kental dan analognya dilarang menggunakan visualisasi gambar susu cair dan/atau susu dalam gelas, serta diberi dengan diseduh untuk dikonsumsi jadi minuman. "" "
Senin, 18 November 2019
Sabtu, 16 November 2019
Senin, 11 November 2019
Bandara Lagaligo Bua Bakal Tampung 2 Juta Penumpang per Tahun
"Lapangan terbang Lagaligo Bua Akan Tampung 2 Juta Penumpang per Tahun , Bua - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengincar Bandara Lagaligo Bua di Palopo, Sulawesi Selatan bisa berisi sekitar 2 juta penumpang per tahun. Hal tersebut menurut Budi bisa terjadi jika bandara sudah memiliki landasan pacu sepanjang 2.250 mtr.. Maksimal 1 juta orang. Bila dengan panjang 2.250 mtr., itu bisa sampai 2 juta, kata Budi Karya di Budi Karya Sumadi di Bandara Laga Ligo Bua, Luwu, Palopo, Sulawesi Selatan, Rabu, 12 September 2018. Budi Karya menerangkan Bandara Bua saat ini sudah memiliki 1.400 mtr. landasan pacu. Pada tahun ini, kata Budi, landasan pacu akan akan ditambah jadi 1.600 mtr.. Ke depan, kata Budi Karya, Bandara Bua akan diperpanjang jadi 2.250 mtr.. Perpanjangan itu akan ditangani dengan bertahap dalam tempo dua sampai tiga tahun akan tiba. Budi Karya berharap Bandara Bua ini bisa jadi bandara penghubung untuk tujuh sampai delapan kabupaten di Sulawesi Selatan. Pembangunan itu dapat naikkan akses pariwisata di Sulawesi. Budi menerangkan pada Bupati Luwu Andi Mudzakkar untuk tingkatkan pembebasan tanah di ujung-ujung landasan pacu. Permasalahannya perlu menambahkan 200 sampai 300 mtr.. Mumpung sekarang belum demikian mahal, bisa jalan, tuturnya. Jika landasan itu sudah usai, pesawat tipe Boeing 737 dapat hadir di Bandara Bua. Seterusnya Budi menerangkan anggaran rata-rata untuk pembangunan per tahun sekitar Rp 20 miliar. Kami kerjakan bertahap sesuai daya dukungnya juga. Kami berharap dua sampai tiga tahun akan tiba sudah (bisa didarati) Boeing 737. Penumpangnya sudah ada, landasan bandara sudah siap untuk 737. Budi Karya menerangkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam tempo dekat akan resmikan Bandara Bua bersamaan dengan kontrol Bandara Buntu Kunik di Toraja. Bisa bulan ini, bisa bulan depan, katanya. "" "
Rabu, 22 Agustus 2018
Berawal dari Diabetes, Wanita Ini Sukses Berbisnis Bawang Dayak
Berawal dari Diabetes, Wanita Ini Sukses Berbisnis Bawang Dayak - gara panduan buku herbal yang ia baca di perpustakaan tersebut. Padahal ia sudah berobat kian kemari.
Meski beraktivitas seharian di sekitar perpustakaan, ia termasuk salah satu warga yang jarang memberdayakan perpustakaan hingga enam bulan yang lalu Sulis berkunjung ke sana. Waktu itu saya bertanya kepada pegawai perpustakaan, apa yang ada di perpustakaan, lalu bapaknya menjawab semuanya ada di perpustakaan, ujarnya.
Kala itu perempuan berusia 49 tahun ini ingin tahu soal obat penawar sakitnya dan mencari buku bertemakan Diabetes. Lalu ia menemukan buku cara mengulas obat herbal.
Hingga Sulis menemukan salah satu obat herbal dari tumbuhan Bawak Dayak. Saya tidak tahu kalau Bawang Dayak bisa mengobati diabetes padahal suami saya menanamnya, katanya.
Buku itu langsung ia pinjam, bermodal itu Sulis mencoba mengolah Bawang Dayak untuk dikonsumsi sebagai obat. Saya bawa pulang dan saya coba mengolahnya.
Setelah beberapa kali mencoba racikan sendiri, Sulis merasa membaik, tumbuhnya mulai terasa ringan, penglihatannya juga mulai terang. Saya coba minum beberapa kali, khasiatnya mulai terasa, katanya.
Sulis kian mengandrungi dunia herbal, ia merasa beruntung tinggal di Kalimantan yang masih banyak hutan, kadang ia sengaja berkeliling hutan untuk mencari tumbuhan herbal. Kalau ada tumbuh yang saya temui saya bawa pulang dan saya tanam, katanya.
Ia mengatakan rumahnya mulai ramai dengan tanaman herbal. Ada satu buku yang sengaja Sulis copy untuk panduan jika ada warga sekitar menanyakan obat. Ada satu buku herbal, jika ada tetangga tanya obat, asam urat, sakit kepala saya lihat bukunya lalu saya carikan tumbuhannya, katanya
Sekarang Sulis juga sudah memperdagangkan Bawang Dayak, lantaran hanya bisa tumbuh dengan kualitas baik di Kalimatan, Sulis sudah mensuplai ke Jawa dan Sulawesi. Jika ditanam di luar Kalimantan ada unsur yang tidak terkandung, ujarnya.
Dengan usaha barunya itu, Sulis bisa mendapatkan penghasilan lain, bahkan lebih besar dari hasil dia berdagang. Dalam sebulan bisa untung Rp 1 juta hingga Rp 2 juta, girang Sulis.
Perpustakan yang dikunjungi Sulis merupakan salah Mitra dari Perpuseru-Program Coca Cola Foundation Indonesia. Kami ingin perpustakaan bukan hanya tempat simpan pinjam, tapi pusat bagi akses dan kreativitas bagi masyarakat, ujar Titie Sadarini, CEO Coca Cola Foundation Indonesia
Titie mengatakan misi dari program ini untuk memberikan peluang dan akses yang lebih besar bagi masyarakat. Sudah enam tahun berjalan Perpuseru memiliki 700 mitra perpustakan dari 18 provinsi.
Perpustakan ini aset yang di seluruh desa wajib ada, ini yang ingin kami kembangkan,
Titie mengatakan Perpuseru difokuskan untuk daerah pelosok dan pedesaan yang jauh dari jangkauan dan informasi. Setiap perpustakaan difasilitasi dengan komputer dengan jaringan internet. Kami ingin perpustakaan sebagai pusat kreativitas dan masyarakat untuk mengembangkan dirinya. Sudah banyak suksesor yang lahir dari Perpuseru. Seperti Sulistioningsih yang bermula mencari obat penawar sakit diabetes.
Meski beraktivitas seharian di sekitar perpustakaan, ia termasuk salah satu warga yang jarang memberdayakan perpustakaan hingga enam bulan yang lalu Sulis berkunjung ke sana. Waktu itu saya bertanya kepada pegawai perpustakaan, apa yang ada di perpustakaan, lalu bapaknya menjawab semuanya ada di perpustakaan, ujarnya.
Kala itu perempuan berusia 49 tahun ini ingin tahu soal obat penawar sakitnya dan mencari buku bertemakan Diabetes. Lalu ia menemukan buku cara mengulas obat herbal.
Hingga Sulis menemukan salah satu obat herbal dari tumbuhan Bawak Dayak. Saya tidak tahu kalau Bawang Dayak bisa mengobati diabetes padahal suami saya menanamnya, katanya.
Buku itu langsung ia pinjam, bermodal itu Sulis mencoba mengolah Bawang Dayak untuk dikonsumsi sebagai obat. Saya bawa pulang dan saya coba mengolahnya.
Setelah beberapa kali mencoba racikan sendiri, Sulis merasa membaik, tumbuhnya mulai terasa ringan, penglihatannya juga mulai terang. Saya coba minum beberapa kali, khasiatnya mulai terasa, katanya.
Sulis kian mengandrungi dunia herbal, ia merasa beruntung tinggal di Kalimantan yang masih banyak hutan, kadang ia sengaja berkeliling hutan untuk mencari tumbuhan herbal. Kalau ada tumbuh yang saya temui saya bawa pulang dan saya tanam, katanya.
Ia mengatakan rumahnya mulai ramai dengan tanaman herbal. Ada satu buku yang sengaja Sulis copy untuk panduan jika ada warga sekitar menanyakan obat. Ada satu buku herbal, jika ada tetangga tanya obat, asam urat, sakit kepala saya lihat bukunya lalu saya carikan tumbuhannya, katanya
Sekarang Sulis juga sudah memperdagangkan Bawang Dayak, lantaran hanya bisa tumbuh dengan kualitas baik di Kalimatan, Sulis sudah mensuplai ke Jawa dan Sulawesi. Jika ditanam di luar Kalimantan ada unsur yang tidak terkandung, ujarnya.
Dengan usaha barunya itu, Sulis bisa mendapatkan penghasilan lain, bahkan lebih besar dari hasil dia berdagang. Dalam sebulan bisa untung Rp 1 juta hingga Rp 2 juta, girang Sulis.
Perpustakan yang dikunjungi Sulis merupakan salah Mitra dari Perpuseru-Program Coca Cola Foundation Indonesia. Kami ingin perpustakaan bukan hanya tempat simpan pinjam, tapi pusat bagi akses dan kreativitas bagi masyarakat, ujar Titie Sadarini, CEO Coca Cola Foundation Indonesia
Titie mengatakan misi dari program ini untuk memberikan peluang dan akses yang lebih besar bagi masyarakat. Sudah enam tahun berjalan Perpuseru memiliki 700 mitra perpustakan dari 18 provinsi.
Perpustakan ini aset yang di seluruh desa wajib ada, ini yang ingin kami kembangkan,
Titie mengatakan Perpuseru difokuskan untuk daerah pelosok dan pedesaan yang jauh dari jangkauan dan informasi. Setiap perpustakaan difasilitasi dengan komputer dengan jaringan internet. Kami ingin perpustakaan sebagai pusat kreativitas dan masyarakat untuk mengembangkan dirinya. Sudah banyak suksesor yang lahir dari Perpuseru. Seperti Sulistioningsih yang bermula mencari obat penawar sakit diabetes.
Selasa, 20 Maret 2018
Pertamina Naikkan Harga Pertalite Rp200 Mulai 24 Maret 2018
Pertamina Naikkan Harga Pertalite Rp200 Mulai 24 Maret 2018 - Pertamina mulai Sabtu, 24 Maret 2018, pukul 00.00 menaikkan harga Pertalite. Dalam situsnya, Pertamina mengumumkan harga BBM beroktan 90 itu untuk Pulau Jawa menjadi Rp 7.800 perliter, atau naik Rp 200.
Harga ini juga berlaku untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara, Aceh, Sumatera Utara dan Sumbatera Barat. Untuk wilayah Sumatera lainnya, Pertalite dijual Rp 8000, sedangkan untuk Riau dan Kepulauan Riau dijual Rp 8.150.
Kenaikan Rp 200 rupiah juga terjadi untuk penjualan di Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, sehingga harga Pertalite menjadi Rp 8000.
Pertamina tidak menaikkan Pertalite ketika bahan bakar non-subsidi lin dinaikkan pada 24 Februari 2018.
Unit Manager Communication and CSR PT Pertamina MOR I, Rudi Arifianto saat dikonfirmasi di Pekanbaru, Minggu, membenarkan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak jenis Pertalite.
Penyebab naiknya dipicu tren harga minyak mentah dunia dan kurs rupiah terhadap dolar, katanya.
Harga minyak merupakan komoditas energi global yang harganya tidak dapat kita kontrol karena sangat dipengaruhi pasar global. Apabila harga minyak turun, dan kurs rupiah menguat atau setidaknya stabil, pasti penyesuaian turun pun kita lakukan, katanya.
Jadi, ini murni karena fluktuasi harga minyak dunia dan kurs. Pertamina bisa mengontrol hal-hal yang dalam kendalinya, seperti efisiensi operasi. Itu mengapa harga kita masih sangat bersaing jika dibandingkan dengan BBM sejenis yang dijual oleh badan usaha lainnya, katanya.
Harga ini juga berlaku untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara, Aceh, Sumatera Utara dan Sumbatera Barat. Untuk wilayah Sumatera lainnya, Pertalite dijual Rp 8000, sedangkan untuk Riau dan Kepulauan Riau dijual Rp 8.150.
Kenaikan Rp 200 rupiah juga terjadi untuk penjualan di Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, sehingga harga Pertalite menjadi Rp 8000.
Pertamina tidak menaikkan Pertalite ketika bahan bakar non-subsidi lin dinaikkan pada 24 Februari 2018.
Unit Manager Communication and CSR PT Pertamina MOR I, Rudi Arifianto saat dikonfirmasi di Pekanbaru, Minggu, membenarkan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak jenis Pertalite.
Penyebab naiknya dipicu tren harga minyak mentah dunia dan kurs rupiah terhadap dolar, katanya.
Harga minyak merupakan komoditas energi global yang harganya tidak dapat kita kontrol karena sangat dipengaruhi pasar global. Apabila harga minyak turun, dan kurs rupiah menguat atau setidaknya stabil, pasti penyesuaian turun pun kita lakukan, katanya.
Jadi, ini murni karena fluktuasi harga minyak dunia dan kurs. Pertamina bisa mengontrol hal-hal yang dalam kendalinya, seperti efisiensi operasi. Itu mengapa harga kita masih sangat bersaing jika dibandingkan dengan BBM sejenis yang dijual oleh badan usaha lainnya, katanya.
Langganan:
Postingan (Atom)